Sejarah Pangeran Diponegoro

<div class="separator" style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.0666667); clear: both; color: #222222; font-family: 'Avant Garde', Avantgarde, 'Century Gothic', CenturyGothic, AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEj7AorJfneLjRQ_Vlwv3uZQ9a9_Y77eM215UNP6SG33I8ukwFHSDDtCe2aNTnPkou-xfIsgAd1vIbN_NwQZi1JrpPhr8H7-vdL3dDvuHmFK7vByXjYFnmlSARal2KMS7t5vtIrhyphenhypheni36Q/s1600/diponegoro.jpg" imageanchor="1" style="color: #ff6600; margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-decoration: none; text-shadow: rgb(34, 34, 34) 0px 1px 0px;"><img alt="sejarah pangeran diponegoro" border="0" original="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEj7AorJfneLjRQ_Vlwv3uZQ9a9_Y77eM215UNP6SG33I8ukwFHSDDtCe2aNTnPkou-xfIsgAd1vIbN_NwQZi1JrpPhr8H7-vdL3dDvuHmFK7vByXjYFnmlSARal2KMS7t5vtIrhyphenhypheni36Q/s1600/diponegoro.jpg" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEj7AorJfneLjRQ_Vlwv3uZQ9a9_Y77eM215UNP6SG33I8ukwFHSDDtCe2aNTnPkou-xfIsgAd1vIbN_NwQZi1JrpPhr8H7-vdL3dDvuHmFK7vByXjYFnmlSARal2KMS7t5vtIrhyphenhypheni36Q/s1600/diponegoro.jpg" style="border: 1px solid rgb(169, 169, 169); box-shadow: rgb(34, 34, 34) 0px 1px 6px; display: block; height: auto; margin: 5px 15px 10px 0px; max-width: 100%; padding: 4px; position: relative;" title="sejarah pangeran diponegoro" /></a></div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.0666667); color: #222222; font-family: 'Avant Garde', Avantgarde, 'Century Gothic', CenturyGothic, AppleGothic, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 24px; text-align: justify;"> <b><br /></b></div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.0666667); color: #222222; font-size: 14px; line-height: 24px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Pangeran Diponegoro </b>lahir di Yogyakarta, 11 November 1785.  Pangeran Diponegoro terkenal karena memimpin Perang Diponegoro/Perang Jawa (1825-1830) melawan pemerintah Hindia-Belanda. Perang tersebut tercatat sebagai perang dengan korban paling besar dalam sejarah Indonesia. </span></div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.0666667); color: #222222; font-size: 14px; line-height: 24px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.0666667); color: #222222; font-size: 14px; line-height: 24px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pemerintah Republik Indonesia memberi pengakuan kepada Pangeran Diponegoro sebagai Pahlawan Nasional pada tanggal 6 November 1973 melalui Keppres No.87/TK/1973.</span></div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.0666667); color: #222222; font-size: 14px; line-height: 24px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.0666667); color: #222222; font-size: 14px; line-height: 24px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Penghargaan tertinggi juga diberikan oleh Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya (UNESCO) , pada 21 Juni 2013 yang menetapkan <b>Babad Diponegoro </b>sebagai Warisan Ingatan Dunia (Memory of the World). Babad Diponegoro merupakan naskah klasik yang dibuat sendiri oleh Pangeran Diponegoro ketika diasingkan di Manado, Sulawesi Utara, pada 1832-1833. </span></div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.0666667); color: #222222; font-size: 14px; line-height: 24px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.0666667); color: #222222; font-size: 14px; line-height: 24px; text-align: justify;"> <b><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sejarah Asal-usul Pangeran Diponegoro</span></span></b></div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.0666667); color: #222222; font-size: 14px; line-height: 24px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.0666667); color: #222222; font-size: 14px; line-height: 24px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Merupakan <b>putra sulung Sultan Hamengkubuwono III</b>, seorang raja Mataram di Yogyakarta. Lahir pada tanggal 11 November 1785 di Yogyakarta dengan nama Mustahar dari seorang selir bernama R.A. Mangkarawati, yaitu seorang garwa ampeyan (istri non permaisuri) yang berasal dari Pacitan. Pangeran Diponegoro bernama kecil <b>Raden Mas Ontowiryo</b>.</span></div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.0666667); color: #222222; font-size: 14px; line-height: 24px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.0666667); color: #222222; font-size: 14px; line-height: 24px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Menyadari kedudukannya sebagai putra seorang selir, Diponegoro menolak keinginan ayahnya, Sultan Hamengkubuwono III, untuk mengangkatnya menjadi raja mataram dengan alasan ibunya bukanlah permaisuri. Diponegoro lebih tertarik pada kehidupan keagamaan dan merakyat sehingga ia lebih suka tinggal di Tegalrejo tempat tinggal eyang buyut putrinya, permaisuri dari HB I Ratu Ageng Tegalrejo daripada di keraton. Pemberontakannya terhadap keraton dimulai sejak kepemimpinan Hamengkubuwana V (1822) dimana <span style="text-align: start;">Diponegoro </span>menjadi salah satu anggota perwalian yang mendampingi Hamengkubuwana V yang baru berusia 3 tahun, sedangkan pemerintahan sehari-hari dipegang oleh Patih Danureja bersama Residen Belanda. Cara perwalian seperti itu tidak disetujui Diponegoro.</span></div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.0666667); color: #222222; font-size: 14px; line-height: 24px; text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.0666667); color: #222222; font-size: 14px; line-height: 24px;"> <div style="text-align: justify;"> <b><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Riwayat Perjuangan Pangeran Diponegoro</span></span></b></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><b>Perang Diponegoro </b>berawal saat pihak Belanda memasang patok di tanah milik <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro </span>di desa Tegalrejo. Beliau muak dengan kelakuan Belanda yang tidak mau menghargai adat istiadat masyarakat setempat dan juga mengeksploitasi rakyat dengan pembebanan pajak.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Sikap <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro</span> yang menentang Belanda secara terbuka, mendapat simpati dan dukungan rakyat. Atas saran Pangeran Mangkubumi, pamannya, <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro </span>menyingkir dari Tegalrejo, dan membuat markas di sebuah goa yang bernama <b>Goa Selarong</b>. Saat itu, <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro </span>menyatakan bahwa perlawanannya adalah perang sabil, perlawanan menghadapi kaum kafir. Semangat "perang sabil" yang dikobarkan <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro </span>membawa pengaruh luas hingga ke wilayah Pacitan dan Kedu. Salah seorang tokoh agama di Surakarta, Kyai Maja, ikut bergabung dengan pasukan <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro </span>di Goa Selarong.Perjuangan Pangeran <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro</span> ini didukung oleh S.I.S.K.S. Pakubuwono VI dan Raden Tumenggung Prawirodigdaya Bupati Gagatan.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> </div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.0666667); color: #222222; font-size: 14px; line-height: 24px;"> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pada puncak peperangan, Belanda mengerahkan lebih dari 23.000 orang serdadu; suatu hal yang belum pernah terjadi ketika itu dimana suatu wilayah yang tidak terlalu luas seperti Jawa Tengah dan sebagian Jawa timur dijaga oleh puluhan ribu serdadu. </span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pada tahun 1827, Belanda melakukan penyerangan terhadap <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro </span>dengan menggunakan sistem benteng sehingga Pasukan <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro</span> terjepit. Pada tahun 1829, Kyai Maja, pemimpin spiritual pemberontakan, ditangkap. Menyusul kemudian Pangeran Mangkubumi dan panglima utamanya Sentot Alibasya menyerah kepada Belanda. Akhirnya pada tanggal 28 Maret 1830, Jenderal De Kock berhasil menjepit pasukan <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro </span>di Magelang. Di sana, Pangeran <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro</span> menyatakan bersedia menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya dilepaskan. Maka, Pangeran <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro</span> ditangkap dan diasingkan ke Manado, kemudian dipindahkan ke Makassar hingga wafatnya di Benteng Rotterdam tanggal 8 Januari 1855.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Perang melawan penjajah lalu dilanjutkan oleh para putera Pangeran Diponegoro. Pangeran Alip atau Ki Sodewo atau bagus Singlon, Diponingrat, diponegoro Anom, Pangeran Joned terus melakukan perlawanan walaupun harus berakhir tragis. Empat Putera Pangeran Diponegoro dibuang ke Ambon, sementara Pangeran Joned terbunuh dalam peperangan, begitu juga Ki Sodewo.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Bagus Singlon atau Ki Sodewo adalah Putera Pangeran Diponegoro dengan Raden Ayu Citrawati. Perjuangan Ki Sadewa untuk mendampingi ayahnya dilandasi rasa dendam pada kematian eyangnya (Ronggo) dan ibundanya ketika Raden Ronggo dipaksa menyerah karena memberontak kepada Belanda. Melalui tangan-tangan pangeran Mataram yang sudah dikendalikan oleh Patih Danurejo, maka Raden Ronggo dapat ditaklukkan. Ki Sodewo kecil dan Sentot bersama keluarga bupati Madiun lalu diserahkan ke Keraton sebagai barang bukti suksesnya penyerbuan.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Ki Sodewo yang masih bayi lalu diambil oleh Pangeran <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro </span>lalu dititipkan pada sahabatnya bernama Ki Tembi. Ki Tembi lalu membawanya pergi dan selalu berpindah-pindah tempat agar keberadaannya tidak tercium oleh Belanda. Belanda sendiri pada saat itu sangat membenci anak turun Raden Ronggo yang sejak dulu terkenal sebagai penentang Belanda. Atas kehendak Pangeran <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro</span>, bayi tersebut diberi nama Singlon yang artinya penyamaran.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> </div> <div style="background-color: rgba(255, 255, 255, 0.0666667); color: #222222; font-size: 14px; line-height: 24px;"> <div style="text-align: justify;"> <b><span style="font-size: medium;"><span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Penangkapan dan pengasingan</span></span></b></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <div style="text-align: start;"> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berbagai cara terus diupayakan Belanda untuk menangkap <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro</span>. Bahkan sayembara pun dipergunakan. Hadiah 50.000 Gulden diberikan kepada siapa saja yang bisa menangkap <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro</span>. </span></div> </div> <div style="text-align: start;"> <div style="text-align: justify;"> </div> </div> </div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Pada tanggal 20 Februari 1830 Pangeran <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro </span>dan Kolonel Cleerens bertemu di Remo Kamal, Bagelen (sekarang masuk wilayah Purworejo). Cleerens mengusulkan agar Kanjeng Pangeran dan pengikutnya berdiam dulu di Menoreh sambil menunggu kedatangan Letnan Gubernur Jenderal Markus de Kock dari Batavia.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Tanggal 28 Maret 1830 <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro</span> menemui Jenderal de Kock di Magelang. De Kock memaksa mengadakan perundingan dan mendesak <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro </span>agar menghentikan perang. Permintaan itu ditolak <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro </span>Tetapi Belanda telah menyiapkan penyergapan dengan teliti. Hari itu juga <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro </span>ditangkap dan diasingkan ke Ungaran, kemudian dibawa ke Gedung Karesidenan Semarang, dan langsung ke Batavia menggunakan kapal Pollux pada 5 April.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">11 April 1830 sampai di Batavia dan ditawan di Stadhuis (sekarang gedung Museum Fatahillah). Sambil menunggu keputusan penyelesaian dari Gubernur Jenderal Van den Bosch.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">30 April 1830 keputusan pun keluar. Pangeran <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro</span>, Raden Ayu Retnaningsih, Tumenggung Dipasana dan istri, serta para pengikut lainnya seperti Mertaleksana, Banteng Wereng, dan Nyai Sotaruna akan dibuang ke Manado.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">3 Mei 1830 <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro</span> dan rombongan diberangkatkan dengan kapal Pollux ke Manado dan ditawan di benteng Amsterdam.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">1834 dipindahkan ke benteng Rotterdam di Makassar, Sulawesi Selatan.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">8 Januari 1855 <span style="background-color: white; font-size: 13px; line-height: 19.1875px;">Diponegoro</span> wafat dan dimakamkan di Makassar, tepatnya di Jalan Diponegoro, Kelurahan Melayu, Kecamatan Wajo, sekitar empat kilometer sebelah utara pusat Kota Makassar.</span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;"><br /></span></div> <div style="text-align: justify;"> <span style="font-family: Verdana, sans-serif;">Berakhirnya Perang Jawa yang merupakan akhir perlawanan bangsawan Jawa. Perang Jawa ini banyak memakan korban dipihak pemerintah Hindia sebanyak 8.000 serdadu berkebangsaan Eropa, 7.000 pribumi, dan 200.000 orang Jawa. </span></div> </div>

Sejarah Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro  lahir di Yogyakarta, 11 November 1785.  Pangeran Diponegoro terkenal karena memimpin Perang Diponegoro/Perang Jawa...

Baca selengkapnya »

Gejala Atmosfer dan Hidrosfer

<div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>A.  Atmosfer</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>1.   Pengertian atmosfer</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> <span style="text-indent: 0.25in;">Kata atmosfer berasal dari</span><span lang="IN" style="text-indent: 0.25in;"> bahasa Yunani, dari</span><span style="text-indent: 0.25in;"> kata atmo</span><span lang="IN" style="text-indent: 0.25in;">s </span><span style="text-indent: 0.25in;">yang berarti udara dan spheira yang berarti lapisan. Jadi, atmosfer adalah lapisan udara yang menyelubungi bumi. Atmosfer tersusun oleh sejumlah unsur yaitu: Nitrogen (N</span><sub style="text-indent: 0.25in;">2</sub><span style="text-indent: 0.25in;">) sebesar 78,08%, Oksigen (O</span><sub style="text-indent: 0.25in;">2</sub><span style="text-indent: 0.25in;">) sebesar 20,94%, Argon (Ar) sebesar 0,90%, Karbondioksida (CO</span><sub style="text-indent: 0.25in;">2</sub><span style="text-indent: 0.25in;">) sebesar 0,03% dan sisanya terdiri atas gas lainnya dengan jumlah sedikit.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>2.   </b><b style="text-indent: -0.25in;">Sifat fisik atmosfer</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> <span style="text-indent: 0.25in;">Atmosfer mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: Merupakan campuran berbagai gas yang tidak berwarna dan tidak terlihat oleh mata; Memiliki berat sehingga memiliki juga tekanan udara; Mengembang jika terkena panas dan mengerut ketika dingin; Jika terjadi perbedaan tekanan, maka terjadilah pergerakan udara yang disebut angin yang bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah; Tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak bisa dirasakan.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>3.   Lapisan-lapisan atmosfer</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> <span style="text-indent: 0.25in;">Lapisan atmosfer terdiri dari lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer dan eksosfer. Pembagian lapisan atmosfer tersebut didasarkan pada pada perbedaan karakteristik temperatur antarlapisan.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>a.   Lapisan Troposfer</b><span lang="IN"></span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"> Troposfer merupakan lapisan terbawah atmosfer dengan ketinggian 0 meter – 12 km di atas permukaan air laut (dpl). Di khatulistiwa, troposfer memiliki ketebalan 16 – 18 km, di kutub ketebalannya 8 – 10 km. Perbedaan ketebalan ini disebabkan oleh rotasi bumi, akibatnya terjadi perbedaan kondisi cuaca antara kutub dan khatulistiwa.<span lang="IN">Menurut toeri Braak d</span>i <span lang="IN">daerah khatulistiwa, pada </span>lapisan ini setiap naik 1000 m, suhu turun rata-rata <span lang="IN">6,1</span>ºC. Pada lapisan ini terdapat gejala-gejala cuaca, seperti angin, awan, hujan, halilintar, pelangi, dan lain-lain. Peralihan antara troposfer dengan stratosfer disebut tropopause.<span style="position: relative; top: -3.5pt;"></span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>b.   Lapisan Stratosfer</b><span lang="IN"></span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"> Stratosfer terletak pada ketinggian 18 – 49 km dpl. Lapisan atasnya mengandung ozon untuk menyerap ultraviolet sehingga memungkinkan kehidupan di bumi. Pada bagian puncak atau batas tertingginya, suhu dapat mencapai rata-rata -550 C. Di atas stratosfer terdapat lapisan stratopause yang merupakan lapisan peralihan antara stratosfer dan mesosfer.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>c.   Lapisan Mesosfer (Campuran)</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"> Mesosfer terletak pada ketinggian 49 – 82 km dpl. Semakin naik ketinggiannya, suhu udara semakin turun sampai -730 C. Pada ketinggian 80 km terdapat lapisan hangat tempat terbakarnya meteor yang jatuh ke bumi sehingga bumi terlindung. Di atas lapisan mesosfer terdapat lapisan mesopause yang merupakan lapisan peralihan antara mesosfer dan termosfer.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>d.   Lapisan Termosfer (Ionosfer)</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"> Termosfer berada pada ketinggian 82 sampai + 400 km. Pada ketinggian 480 km suhu mencapai 1.2320 C. Di lapisan ini, terlihat aurora dan awan pijar yang kadang kala berkilauan di pagi dan sore. Pada ketinggian 80 – 360 km, terdapat lapisan ionosfer tempat partikel ion yang berfungsi sebagai pemantul gelombang suara radio yang terdiri atas:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     Gelombang panjang berukuran 30.000 – 1.000 km yang disebut lapisan Kennely heavyside.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     Gelombang menengah berukuran 1.000 – 200 m</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     Gelombang pendek berukuran 200 – 10 m, yang disebut lapisan Appleton.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>e.   Lapisan Eksosfer</b><span lang="IN"></span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"> Eksosfer berada pada ketinggian lebih dari ± 400 km. Dalam lapisan ini terdapat atom-atom yang bergerak secara tidak beraturan. Lapisan ini mengandung gas hidrogen dan kerapatannya makin tipis sampai hampir habis diambang angkasa luar. Cahaya redup yaitu cahaya zodiakal dan gegenschein muncul pada lapisan eksosfer yang sebenarnya merupakan pantulan sinar matahari oleh partikel debu meteor yang banyak jumlahnya dan bergelantungan di angkasa. Lapisan ini juga dinamakan dissipasisfer.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>4.   Pera</b><b><span lang="IN">n</span>an Atmosfer</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> <br /></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> Atmosfer memiliki peran yang besar bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di bumi. Peran atmosfer bagi kehidupan <span lang="IN">di </span>bumi diantaranya:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> 1.   Melindungi bumi dari meteor atau benda angkasa yang lain yang menuju ke bumi.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> 2.   Menjaga temperatur udara di permukaan bumi agar tetap <span lang="IN">stabil, karena tanpa atmosfer suhu di permukaan bumi akan sangat panas ataupun sangat dingin</span>.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> 3.   Memantulkan gelombang radio.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> 4.   Selain itu, gas-gas yang ada di atmosfer mempunyai peran masing-masing, sebagai berikut:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> a.   Nitrogen untuk pertumbuhan tanaman.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> b.   Oksigen untuk pernapasan.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> c.   Karbondioksida untuk fotosintesis.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> d.   Neon untuk lampu listrik.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> e.   Ozon untuk menyerap sebagian radiasi matahari.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin: 2.85pt 0in 0in 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>B.  Cuaca dan Iklim serta Unsur-Unsurnya</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>1.   Pengertian cuaca dan iklim</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> Cuaca adalah keadaan udara di tempat tertentu yang relatif sempit dan waktu<span lang="IN">tertentu </span>yang singkat<span lang="IN"> juga</span>.<span lang="IN"> Dikatangan singkat karena cuaca bisa berubah dengan sangat cepat dalam hitungan jam bahkan menit.</span> Ilmu untuk mengkaji tentang cuaca disebut meteorologi.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> Iklim adalah keadaan rata-rata dari pergantian cuaca dalam waktu <span lang="IN">yang relatif </span>lama<span lang="IN">(sekitar 30 -100 tahun) </span>pada wilayah yang relatif luas. Ilmu yang mempelajari tentang iklim disebut klimatologi.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>2.   Unsur-unsur cuaca dan iklim</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> Cuaca dan iklim memiliki unsur-unsur yang sama yaitu terdiri atas unsur suhu udara, hujan, kelembapan, tekanan udara dan angin.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>a.   Suhu udara</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> Suhu udara merupakan derajat panas-dinginnya udara. Tinggi rendahnya suhu udara diukur dengan alat yang disebut termometer. Kertas yang berisi catatan tentang suhu udara pada suatu daerah tertentu disebut termogram. <span lang="IN">Di dalam peta tempat-tempat yang mempunyai suhu udara yang sama dihubungkan dengan garis yang dinamakan isotherm. </span>Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara yaitu:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> 1.   Sudut datangnya sinar<span lang="IN">,</span> Semakin tegak datangnya sinar matahari maka semakin besar energi panas yang diterima. Oleh karena itu pada siang hari suhu udara menjadi naik dan kondisinya juga menjadi panas.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> 2.   Lamanya penyinaran matahari<span lang="IN">,</span> Semakin lama matahari menyinari suatu daerah, maka suhu udara daerah tersebut juga semakin tinggi.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> 3.   Ketinggian tempat<span lang="IN">,</span> Semakin rendah suatu tempat maka semakin tinggi suhu udaranya dan semakin tinggi suatu tempat maka semakin turun suhunya. <span lang="IN"></span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> 4.   Keadaan awan<span lang="IN">,</span> Keadaan awan sangat memengaruhi banyak sedikitnya panas matahari yang diterima bumi.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> 5.   Letak lintang<span lang="IN">,</span> Semakin dekat dengan garis equator, maka semakin tinggi suhu udaranya.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>b.   Tekanan Udara</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> Tekanan udara merupakan tekanan yang diberikan oleh udara pada setiap satuan luas bidang datar di permukaan bumi sampai ke atmosfer. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Barometer yang dapat mencatat sendiri disebut barograph. Hasil pencatatan barograph disebut barogram. Satuan yang digunakan untuk mengukur tekanan udara adalah milibar (mb). Besarnya tekanan udara di permukaan bumi adalah 1 atm atau 76 cm Hg. Jadi 1 atm = 76 cm Hg = 1,013 mb.<span lang="IN"></span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> <span lang="IN">Berbeda dengan suhu udara, semakin tinggi tempat maka tekanan udaranya semakin kecil dan begitu juga sebaliknya. Di dalam peta tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara sama dihubungkan dengan garis yang dinamakan isobar.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>c.   Angin</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> Angin yaitu massa udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan<span lang="IN"> udara tinggi</span> menuju ke daerah yang bertekanan <span lang="IN">udara lebih rendah</span>. Gerakan udara secara vertikal disebut konveksi, secara horizontal disebut adveksi. Sedangkan gerakan udara yang tidak teratur disebut turbulensi. Alat untuk mengukur kecepatan angin adalah anemometer. Berdasarkan pola gerakannya, jenis-jenis angin dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>1.   Angin tetap,</b> yaitu angin yang arah bertiupnya atau gerakannya tetap sepanjang tahun tidak berganti arah. Angin tetap terdiri dari:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -<b>     Angin barat</b>, yaitu angin yang bertiup dari daerah sub-tropik ke kutub sampai pada lintang 60 derajat, baik lintang utara maupun lintang selatan.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Angin timur</b>, yaitu angin yang berembus terus-menerus sepanjang tahun dari arah timur yang bersifat dingin.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Angin pasat</b>, yaitu angin yang berhembus terus-menerus dari daerah maksimum sub-tropik selatan dan utara menuju ke arah khatulistiwa.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Angin antipasat</b>, yaitu angin yang berhembus terus-menerus dari daerah khatulistiwa ke daerah yang beriklim sub-tropis. (Angin antipasat kebalikan dari angin pasat).</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>2.   Angin periodik, </b>yaitu angin yang bergerak berganti arah setiap waktu tertentu, ada yang berganti arah setiap siang dan malam atau setiap 6 bulan sekali. <span lang="IN">Yang termasuk dalam jenis angin periodik adalah :</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Angin muson</b>, yaitu angin yang berganti arah setiap 6 bulan sekali. Angin muson ada dua, yaitu:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>a.   Angin muson barat</b>, yaitu angin yang bertiup dari Benua Asia menuju Benua Australia. Angin ini terjadi pada bulan Oktober sampai April, yang melewati laut yang luas sehingga menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>b.   Angin muson timur</b>, yaitu angin yang bertiup dari Benua Australia menuju ke Benua Asia. Angin ini terjadi pada bulan April sampai Oktober, bersifat kering sehingga menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Angin lembah dan angin gunung</b>. Angin lembah yaitu angin yang bertiup dari lembah ke puncak gunung, terjadi pada waktu siang hari. Dan Angin gunung yaitu angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah, terjadi pada malam hari.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Angin </b><b><span lang="IN">l</span>aut dan angin darat</b>. Angin laut terjadi pada siang hari, angin ini berembus dari laut menuju ke darat. Sebaliknya angin darat terjadi pada malam hari, dan berembus dari darat menuju ke laut.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>3.   Angin lokal,</b> yaitu angin yang bergerak pada daerah-daerah tertentu dalam waktu yang tertentu pula. <span lang="IN">Yang termasuk dalam jenis angin lokal antara lain adalah </span>:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Angin Blizzard</b>, yaitu angin yang bertiup di tepi daerah bertekanan udara maksimal. Angin ini terkenal dengan sebutan angin topan salju. Contoh: Angin Burau, terjadi di daerah Rusia bagian selatan dan di daerah Siberi; Angin Ufa, terjadi di kaki Pegunungan Ural (batas alam antara Benua Asia dan Benua Eropa).</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Angin Bora</b>, yaitu angin yang bersifat kering dan bersifat dingin. Contoh: Angin Mistral, terjadi di Pantai Laut Tengah dan wilayah Prancis bagian selatan; Angin Bise, terjadi di sebelah selatan kaki Pegunungan Yura di Eropa.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Angin Siklon dan angin antisiklon</b>. Angin siklon yaitu angin di daerah depresi yang memiliki barometris minimum dan dikelilingi barometris maksimum. Sedang angin antisiklon yaitu angin di daerah kompresi yang memiliki barometris maksimum dan dikelilingi barometris minimum.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Angin Fohn</b>, yaitu angin yang bertiup kencang, bersifat kering dan panas. Nama angin Fohn di Indonesia:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> 1.   Wambrau di biak, Irian Jaya</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> 2.   Brubu di Ujung Pandang (Sulawesi selatan)</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> 3.   Gending di Pasuruan (Jawa Timur)</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> 4.   Kumbang di Cirebon (Jawa Barat)</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> 5.   Bohorok di Deli (Sumatera Utara)</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify;"> Nama angin fohn di luar Indonesia (mancanegara), antara lain: angin Sirocco di laut tengah; angin Zonda di Argentina; angin Chinok di Amerika Serikat Bagian Barat.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>d.   Kelembapan Udara</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> Kelembapan udara adalah banyak sedikitnya <span lang="IN">kandungan </span>uap air di <span lang="IN">dalam </span>udara. Kandungan uap air yang ada di udara dapat diukur dengan menggunakan alat, yaitu higrometer atau psychrometer. Kelembapan udara dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Kelembapan absolut/mutlak</b>, yaitu banyaknya uap air yang terdapat pada satu meter kubik udara. Kelembapan absolut dinyatakan dalam satuan g/m³.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Kelembapan relatif (nisbi)</b>, yaitu perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung dalam udara pada volume dan suhu tertentu dengan jumlah uap air yang seharusnya ada jika udara jenuh pada suhu yang sama.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>e.   Awan</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> Awan adalah kumpulan titik-titik air atau kristal es yang terjadi karena proses kondensasi. Proses kondensasi adalah proses pengkristalan uap air karena pengaruh udara dingin. Awan yang mencapai permukaan bumi disebut dengan kabut.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>1.   Dilihat dari bentuknya</b>, awan dapat dibedakan menjadi:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>a.   Awan cumulus (bergumpal)</b>, yaitu awan tebal dan bergumpal dengan bagian bawah datar dan bagian atas berbentuk menyerupai setengah lingkaran atau dome.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>b.   Awan cirrus (awan bulu)</b>, yaitu awan yang tipis berbentuk seperti bulu ayam<span lang="IN">dan tampak mengkilat pada siang hari karena banyak mengandung kristal es.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>c.   Awan stratus (berlapis)</b>, yaitu awan yang merata rendah dan berlapis-lapis.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>d.   Awan nimbus</b>, yaitu awan yang berwarna gelap, kelihatan basah dan sering menyebabkan terjadinya hujan.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>2.   Dilihat dari ketinggiannya</b>, awan dapat dibedakan menjadi:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>a.   Awan tinggi</b>, yaitu awan <span lang="IN">yang berketinggian</span> > 6 km. Contoh: awan cirrostratus.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>b.   Awan sedang</b>, yaitu awan berketinggian 3-6 km. Contoh: awan altostratus.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>c.   Awan rendah</b>, yaitu awan yang mempunyai ketinggian < 3 km. Contoh: awan stratokumulus.<span lang="IN"></span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> <b><span lang="IN">3.   Dilihat dari zat pembentuknya, </span></b><span lang="IN">awan dapat dibedakan menjadi :</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> <b><span lang="IN">      a. Awan cair, </span></b><span lang="IN">yaitu awan yang terbentuk dari air.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> <b><span lang="IN">      b. Awan es, </span></b><span lang="IN">yaitu awan yang terbentuk dari salju.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: 0.5in;"> <b><span lang="IN">      c. Awan campuran, </span></b><span lang="IN">yaitu awan yang terbentuk dari campuran air dan salju.<b> </b></span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>f.    Hujan</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> Hujan adalah <span lang="IN">kejadian yang merupakan akibat dari naiknya massa udara (awan) yang mengandung uap air dan mengkristal dalam butiran-butiran besar dan jatuh ke permukaan bumi</span>. Alat untuk mengukur besarnya curah hujan adalah ombrometer<span lang="IN">yang disebut juga raingauge</span>. Faktor yang memengaruhi banyak sedikitnya curah hujan, antara lain: bentuk medan yang bergunung-gunung, letak daerah yang dekat dengan lautan, jarak perjalanan angin medan datar, arah angin dan arah lereng medan.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"> <b>Macam-macam hujan</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>1.   Ditinjau dari proses terjadinya</b>, hujan dapat dibagi menjadi:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>a.   Hujan frontal</b>, yaitu hujan yang terjadi di daerah <span lang="IN">subtropis akibat dari</span>pertemuan antara massa udara panas dan massa udara dingin.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>b.   Hujan orografis</b>, yaitu hujan yang terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air naik <span lang="IN">ke </span>pegunungan lalu <span lang="IN">terjadi kondensasi (pengembunan) dan terbentuk awan yang menyebabkan </span>hujan.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>c.   Hujan zenithal (hujan tropis)</b>, yaitu hujan yang terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air naik ke atas secara vertikal.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>d.   Hujan buatan</b>, yaitu hujan yang sengaja dibuat oleh manusia. Hujan buatan ini biasanya dibuat pada musim kemarau. Untuk membuat hujan ini dilakukan dengan cara menyemprotkan zat-zat yang dapat menyerap uap air (zat higroskopis) ke udara.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>2.   Ditinjau dari ukuran butirannya</b>, hujan dapat dibagi menjadi:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>a.   Hujan gerimis</b>, yaitu hujan yang butirannya berdiameter kurang dari 0,5 mm.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>b.   Hujan salju</b>, yaitu hujan yang terdiri dari kristal-kristal es dan terjadi pada suhu udara di bawah titik beku.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>c.   Hujan es</b>, yaitu hujan yang berupa gumpalan-gumpalan es.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>d.   Hujan deras</b>, yaitu hujan lebat dan butirannya berdiameter lebih dari 7 mm.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>3.   Pembagian iklim</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin: 1.4pt 0in 0in 0.5in; text-align: justify;"> Iklim diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yaitu:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>a.   Iklim Matahari</b><b><span lang="IN">, </span></b><span lang="IN">disebut juga iklim garis lintang, karena didasarkan pada letak lintang suatu daerah di permukaan bumi, karena itu </span><b><span lang="IN"> </span></b><span lang="IN">bisa dipahami juga i</span>klim matahari<span lang="IN">adalah iklim yang didasarkan </span>pada kedudukan dan pergesaran semu matahari terhadap tempat-tempat di muka bumi. Menurut iklim matahari, bumi dibagi menjadi empat daerah iklim:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>1.   Iklim tropis</b>; Iklim yang berada di antara dua lintang balik utara dan selatan (23½º LU – 23½º LS). Di daerah ini suhu udara tinggi dan curah hujan juga tinggi.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>2.   Iklim subtropis</b>; Iklim yang berada pada 23½º LU/LS – 40º LU/LS. Batas-batas yang tegas merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang. Daerah yang berada pada iklim ini banyak dijumpai gurun pasir dan savanna.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>3.   Iklim Sedang</b>; Iklim yang berada pada 40º LU/LS – 66½º LU/LS. Pada iklim sedang terdapat empat musim, yaitu:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> a.   Musim dingin (winter) tidak begitu dingin.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> b.   Musim panas (summer) tidak begitu panas.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> c.   Jika hujan jatuh pada musim dingin atau musim panasnya kering, disebut iklim mediterania.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> d.   Jika hujan jatuh pada musim panas atau musim dinginnya kering, disebut iklim tiongkok.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>4.   Iklim Dingin</b>; Iklim yang berada pada 66½º LU/LS – 90º LU/LS. Pada daerah kutub, panjang siang hari di musim panas mencapai 24 jam dan sebaliknya pada musim dingin, periode siang dan malamnya 6 bulan sekali. Iklim dingin dibagi menjadi dua, yaitu iklim tundra dan iklim salju (iklim es).</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin: 1.4pt 0in 0in 1in; text-align: justify;"> Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah ini:<span lang="IN"></span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin: 1.4pt 0in 0in 1in; text-align: justify;"> <span lang="IN"></span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>b.   Iklim Fisik;</b> Yaitu jenis iklim berdasarkan keadaan alam sekitar yang memengaruhinya. Berdasarkan keadaan alamnya, iklim fisik dibedakan menjadi:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>1.   Iklim laut (Iklim maritim)</b>, yaitu iklim fisis yang terjadi di daerah-daerah dekat laut (daerah kepulauan) karena mendapat pengaruh angin laut.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>2.   Iklim darat (iklim kontinental)</b>, yaitu iklim yang terjadi di daratan yang sangat luas dan tidak mendapat pengaruh angin laut.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>3.   Iklim pegunungan</b>, yaitu iklim yang terjadi pada daerah pegunungan yang sangat dipengaruhi oleh alam pegunungan.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>4.   Iklim ugahari</b>, yaitu <span lang="SV">iklim suatu tempat yang pada siang hari suhu udara terasa sangat panas, dan pada </span>malam<span lang="SV"> hari suhu udara terasa dingin</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>5.   Iklim gurun</b>, yaitu iklim yang terjadi di daerah gurun yang panas, yang sangat dipengaruhi oleh keadaan gurun yang panas dan kering.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>6.   Iklim tundra</b>, yaitu iklim fisis yang terjadi di daerah tundra (padang lumut) yang dipengaruhi oleh keadaan alam daerah tundra yang bersifat lembab dan basah.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>c.   </b><b><span lang="IN">Iklim Klages, </span></b><span lang="IN">pada tahun 1942 Klages membagi iklim berdasarkan temperatur udara di permukaan bumi menjadi 5 daerah :</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><span lang="IN">      1.   Daerah tropik</span></b><span lang="IN">, di daerah ini temperatur udara sepanjang tahun berkisar antara 22-28</span>º<span lang="IN">C</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"> <b><span lang="IN">2.   Daerah subtropika, </span></b><span lang="IN">di daerah ini temperatur udara selama 4-11 bulan berkisar di atas 20</span>º<span lang="IN">C<b></b></span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"> <b><span lang="IN">3.   Daerah sedang, </span></b><span lang="IN">di daerah ini temperatur udara selama 4-11 bulan berkisar antara 12-20</span>º<span lang="IN">C</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"> <b><span lang="IN">4.   Daerah dingin, </span></b><span lang="IN">di daerah ini temperatur udara selama 1-4 bulan berkisar<b> </b>antara 10-20</span>º<span lang="IN">C, sedang di bulan lainnya di bawah 10</span>º<span lang="IN">C</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"> <b><span lang="IN">5.   Daerah kutub, </span></b><span lang="IN">di daerah ini temperatur udara sepanjang tahun berada di bawah 0</span>º<span lang="IN">C, karena itu ada salju abadi yang menyelimuti.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><span lang="IN"><br /></span></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><span lang="IN">d.   </span>Iklim Koppen;</b> Pembagian iklim koppen berdasarkan 3 unsur iklim, yaitu temperatur udara, banyaknya curah hujan, dan penguapan. Klasifikasi iklim menurut Koppen yaitu:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>1.   Iklim A (tropis)</b>, bersuhu 18°C untuk bulan terdingin</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <span lang="NL">-     <b>Iklim hujan tropis (AF)</b>, meliputi daerah yang bercurah hujan tinggi seperti di daerah Sumatera, </span>Kalimantan<span lang="NL">, dan Papua.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <span lang="NL">-     <b>Iklim Sabana (AW)</b>, meliputi daerah Nusa Tenggara Timur.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <span lang="NL">-     <b>Iklim laut basah (CF)</b>, meliputi wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Papua.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <span lang="NL">-     <b>Iklim salju abadi (EF)</b>, terdapat di Puncak Pegunungan Jaya Wijaya (Papua).</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><span lang="NL">2.   </span>Iklim</b><b><span lang="NL"> B (tundra dan kutub)</span></b><span lang="NL">, daerah bersuhu 10°C untuk bulan terpanas.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><span lang="NL">3.   </span>Iklim</b><b><span lang="NL"> C dan D (sedang atau ugahari)</span></b><span lang="NL">, bersuhu -3°C untuk bulan terdingin.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><span lang="NL">d.   Iklim Junghunn; </span></b><span lang="NL">Junghunn adalah ahli iklim dari Eropa, yang membagi iklim berdasarkan suhu udara</span><span lang="IN">,</span><span lang="NL"> ketinggian tempat</span><span lang="IN"> dan tanaman yang dapat tumbuh</span><span lang="NL">. Menurut Junghunn, daerah iklim tropis di Indonesia dibagi menjadi 4 zone iklim yaitu:</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>1.   Zone Iklim Panas</b>; <span lang="NL">Daerah</span> iklim panas di Indonesia menurut Junghunn yaitu daerah yang memiliki ketinggian antara 0 – 700 m dengan temperatur udara 26° C – 22° C.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>2.   Zone Iklim Sedang</b>; Daerah iklim sedang di Indonesia menurut Junghunn yaitu daerah yang <span lang="NL">memiliki</span> ketinggian antara 700 – 1.500 m dengan temperatur udara 22° C – 17,1° C.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>3.   Zone Iklim Sejuk</b>; Daerah <span lang="NL">iklim</span> sejuk di Indonesia menurut Junghunn yaitu daerah yang memiliki ketinggian antara 1.500 – 2.500 m dan memiliki temperatur udara antara 17,1° – 11,1° C.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>4.   Zone Iklim Dingin</b>; Daerah iklim dingin di Indonesia menurut Junghunn yaitu daerah <span lang="NL">yang</span> memiliki ketinggian di atas 2.500 m dengan temperatur udara antara 11,1° C – 6,2° C.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>C.  Hidrosfer</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>1.   Pengertian Hidrosfer</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> Hidrosfer berasal dari <span lang="NL">kata</span> hidro yang artinya air dan spheira artinya lapisan. Jadi, hidrosfer adalah seluruh lapisan air yang terdapat dalam bumi, baik itu berbentuk cair, padat, maupun berbentuk gas (uap air). Ilmu yang mempelajari tentang perairan disebut hidrologi. Dan hidrologi sendiri memiliki beberapa cabang ilmu yaitu:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>a.   Hidrometeorologi</b>, yaitu ilmu yang mempelajari faktor-faktor meteorologi yang berpengaruh terhadap kondisi hidrologi.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>b.   Oceanografi</b>, yaitu ilmu yang mempelajari tentang lautan atau samudra.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>c.   Glasiologi</b>, yaitu ilmu yang mempelajari tentang air yang membeku (es) atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan es.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>d.   Geohidrologi</b>, yaitu ilmu yang mempelajari tentang keberadaan, persebaran dan gerakan air di bawah tanah.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>e.   Limnologi</b>, yaitu ilmu yang mempelajari tentang air danau.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>f.    Potamologi</b>, yaitu ilmu yang mempelajari air yang ada di permukaan bumi.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>2.   Siklus Hidrologi</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>a.   Siklus pendek</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> Laut yang mendapat penyinaran matahari, airnya akan menguap ke udara. Uap air yang sudah ada di udara tersebut akan terkondensasi dan membentuk awan. Jika awan semakin banyak, maka udara akan semakin jenuh dengan uap air dan terjadilah hujan, yang pada akhirnya airnya bermuara/kembali ke laut.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>b.   Siklus sedang</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> Air laut yang menguap akan terkondensasi membentuk awan. Karena adanya angin, awan tersebut tertiup ke daratan dan di atas daratan awan tersebut jenuh dan turunlah hujan di atas daratan. Di atas daratan, air tersebut akan mengalir ke sungai. Dan melalui sungai air akan mengalir kembali ke laut.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>c.   Siklus panjang</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> Air laut yang menguap akan terkondensasi membentuk awan. Awan tertiup angin dan terbawa ke pegunungan yang tinggi dan membentuk kristal-kristal es, yang akhirnya turun sebagai salju di atas pegunungan. Salju yang ada di atas pegunungan tersebut akhirnya akan mencair membentuk gletser dan mengalir ke sungai, yang akhirnya diteruskan ke laut.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify;"> Siklus hidrologi <span lang="IN">terjadi karena adanya proses-proses yang mengikuti gejala-gejala meteorologis dan klimatologis, </span>sebagai berikut:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>a.   Evaporasi</b>, yaitu proses berubahnya air menjadi uap air (gas).</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>b.   </b><b><span lang="IN">Transpirasi, </span></b><span lang="IN">yaitu<b> </b>proses berubahnya air yang digunakan oleh tumbuhan menjadi uap air melalui stomata.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><span lang="IN">c.   </span>Kondensasi</b>, yaitu proses berubahnya uap air menjadi titik-titik air (cair).</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><span lang="IN">d</span>.   Adveksi</b>, yaitu gerakan udara secara horizontal yang membawa awan (titik-titik air) dari suatu tempat ke tempat yang lain.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><span lang="IN">e</span>.   Presipitasi (hujan)</b>, yaitu turunnya titik-titik air dari udara (awan) ke permukaan bumi<span lang="IN">, bisa berwujud air, es atau salju</span>.<span lang="IN"></span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><span lang="IN">f.    Infiltrasi, </span></b><span lang="IN">yaitu proses masuknya air ke dalam lapisan tanah melalui pori-pori tanah dan batuan.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>e.   Run off</b>, yaitu aliran air melalui suatu saluran.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>f.    Overland flow</b>, yaitu aliran pada permukaan tanah.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>3.   </b><b><span lang="IN">Jenis-Jenis Air</span></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> <span lang="IN">Air hujan yang sampai ke permukaan bumi, secara alami sebagian akan meresap ke dalam tanah yang akan menjadi air tanah dan yang lain akan mengalir di atas permukaan bumi menjadi air permukaan.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>a.   Air Permukaan</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>1.   Sungai</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> Sungai merupakan aliran air yang secara alami mengalir dari daerah yang tinggi ke daerah yang lebih rendah dan memanjang menuju laut.<span lang="IN"> Ilmu yang mempelajari sungai disebut dengan potamologi.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>a.   Macam-macam sungai</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>1.   Ditinjau dari sumber airnya</b>, sungai dibedakan menjadi:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Sungai hujan</b>, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari air hujan.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Sungai gletser</b>, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari es yang mencair.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Sungai mata air</b>, yaitu sungan yang sumber airnya berasal dari mata air.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Sungai campuran</b>, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari<span lang="IN">kedua atau ketiga sumber air di atas</span>.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>2.   Ditinjau dari </b><b><span lang="IN">volume </span>airnya</b>, sungai dibedakan menjadi:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Sungai</b><b><span lang="IN"> ephimeral, </span></b><span lang="IN">yaitu sungai yang mengalir karena terjadinya hujan.</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <span lang="IN">-     <b>Sungai intermiten, </b>yaitu sungai yang airnya mengalir hanya pada musim hujan saja.</span><b><span lang="IN"></span></b><b><span lang="IN"></span></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><span lang="IN">-     Sungai pherenial, </span></b><span lang="IN"> yaitu sungai yang airnya mengalir sepanjang tahun. Sungai pherenial ini dapat dibedakan menjadi 2, yaitu sungai permanen (sungai yang aliran airnya relatif tetap sepanjang tahun) dan sungai periodik (sungai yang volume airnya sangat bergantung kepada musim).</span></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>3.   Ditinjau dari arah alirannya</b>, sungai dibedakan menjadi:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Sungai konsekuen</b>, yaitu sungai yang arah alirannya searah dengan kemiringan lereng.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Sungai subsekuen</b>, yaitu anak sungai konsekuen yang alirannya tegak lurus dengan sungai konsekuen.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Sungai resekuen</b>, yaitu anak sungai subsekuen yang arah alirannya searah dengan sungai konsekuen.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Sungai obsekuen</b>, yaitu anak sungai subsekuen yang arah alirannya berlawanan dengan sungai konsekuen.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Sungai insekuen</b>, yaitu sungai yang arah alirannya tidak teratur.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>4.   Ditinjau dari pola alirannya</b>, sungai dibedakan menjadi:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Sungai Trelis</b>, yaitu sungai yang pola alirannya seperti sirip ikan, biasanya terdapat di daerah lipatan.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Sungai Rektangular</b>, yaitu pola aliran sungai yang saling tegak lurus, biasanya terdapat di daerah patahan.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Sungai Pinnate</b>, yaitu bentuk aliran sungai di mana muara-muara anak sungai membentuk sudut lancip dengan induk sungainya.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Sungai Radial sentrifugal</b>, yaitu pola aliran sungai yang menyebar atau meninggalkan pusat.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Radial Sentripetal</b>, yaitu pola aliran sungai yang memusat, biasanya terdapat di daerah cekungan.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Sungai Dendritik</b>, yaitu pola aliran sungai di mana anak-anak sungai bermuara ke induknya secara tidak teratur.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Sungai Paralel</b>, yaitu pola aliran sungai di mana antara sungai yang satu dengan sungai yang lainnya hampir sejajar.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>b.   Manfaat sungai</b>; Penyuplai air untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri; Tempat membudidayakan perikanan air tawar; Untuk kepentingan transportasi, seperti di Pulau Sumatera, Kalimantan, dan Papua; Untuk irigasi atau pengairan lahan pertanian; Untuk pembangkit tenaga listrik; Tempat pengambilan bahan bangunan, pasir, dan batu; Sebagai objek wisata dan olah raga air.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>2.   Danau</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> Danau merupakan sebuah cekungan (basin) <span lang="IN">di wilayah daratan yang memiliki penampang cukup luas dan kedalaman yang cukup sehingga mempunyai strata suhu, serta </span>berisi air dalam jumlah besar.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>a.   Macam-macam danau</b>:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Danau vulkanik</b>, yaitu danau yang <span lang="IN">terbentuk karena kaldera gunung berapi yang terisi air hujan.</span> Contohnya: Gunung Kelud, kawah Gunung Tangkuban Perahu, dan Danau Maninjau di Sumatera Barat.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Danau tektonik</b>, yaitu danau yang terjadi akibat adanya <span lang="IN">aktivitas </span>tektonik. Contohnya: Danau Singkarak dan Danau Towuti.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Danau vulkanotektonik</b>, yaitu danau yang terjadi <span lang="IN">karena perpaduan 2 aktivitas di atas. </span>Contohnya: Danau Toba.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Danau karst</b>, yaitu danau yang terjadi akibat pelarutan di daerah kapur. Danau seperti ini banyak dijumpai di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Danau gletser</b>, yaitu danau yang terjadi akibat adanya erosi es.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Danau buatan</b> (bendungan), yaitu danau yang sengaja dibuat oleh manusia atau sering disebut waduk.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>b.   Manfaat danau</b>; Danau memberi banyak manfaat, diantaranya: Mencegah banjir; Untuk irigasi; Sumber perikanan darat; Sebagai sarana olahraga (dayung, layar).</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>3.   Rawa</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> Rawa yaitu bagian daratan yang rendah dan selalu tergenang air karena tidak memiliki sistem pelepasan air keluar yang baik. Rawa terjadi karena adanya proses alam, yaitu: Adanya erosi laut; Adanya kenaikan air laut; Adanya perluasan daratan karena sedimentasi; Adanya perkembangan delta. Ciri-ciri rawa antara lain: Dasar rawa terdapat tanah gambut; Selalu tertutup tumbuhan air; Air rawa banyak mengandung asam; Warna air coklat sampai kehitam-hitaman.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>4.   Laut</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> Laut merupakan sekumpulan air yang sangat luas di muka bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu pulau atau benua dengan pulau atau benua lainnya. Perairan laut tidak hanya terdiri atas laut itu sendiri tetapi juga terdiri atas samudra, teluk, dan selat. Ilmu yang khusus mempelajari tentang laut disebut Oceanografi.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>a.   Macam-macam laut</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>1.   Ditinjau dari letaknya</b>, laut dibedakan menjadi:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Laut tepi</b>, yaitu laut yang terletak di tepi benua. Contoh: Laut Jepang, Laut China Selatan.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Laut tengah</b>, yaitu laut yang terletak antara benua-benua. Contoh: Laut Merah, Laut Tengah.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Laut pedalaman</b><b><span lang="IN"> (continental sea)</span></b>, yaitu laut yang terletak di tengah-tengah benua atau dikelilingi oleh daratan. Contoh: Laut Mati, Laut Kaspia dan Laut Baltik.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>2.   Ditinjau dari kedalamannya</b>, laut dibedakan menjadi:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Zona lithoral</b>, merupakan daerah laut yang terletak antara garis air pasang dan garis air surut, kedalaman 0 meter.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Zona Neritis</b>, merupakan daerah laut yang mempunyai kedalaman 0 – 200 meter.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Zona Bathial</b>, merupakan daerah laut yang mempunyai kedalaman 200 m – 1.000 m.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Zona Abisal</b>, merupakan daerah laut yang mempunyai kedalaman 1.000 – 2.000 m.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>3.   Ditinjau dari terjadinya</b>, laut dibedakan menjadi:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Laut Transgresi</b>, merupakan laut yang terjadi karena dataran rendah yang genangi oleh air laut. Laut transgresi terjadi pada berakhirnya zaman es. Contohnya: Laut Jawa, Laut Arafuru, Laut Cina Selatan.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Laut Ingresi</b>, merupakan laut yang terjadi akibat dasar laut mengalami penurunan. Contohnya: Laut Banda, Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Maluku.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <b>Laut Regresi</b>, merupakan laut yang menyempit akibat penurunan air laut karena daratan mengalami pengangkatan.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>b.   Batas-batas perairan laut Indonesia</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify;"> Berdasarkan hukum laut internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1980, perairan Indonesia terdiri atas 3 batas, yaitu:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>1.   Batas Landas Kontinen</b>; batas dasar laut yang paling tepi dengan kedalaman laut sampai 200 m.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>2.   Batas Laut Teritorial</b>; Merupakan laut yang lebarnya 12 mil laut yang diukur sejajar dengan garis dasar atau pangkal. Garis dasar adalah garis yang dibentuk pada saat air laut surut pada pulau-pulau terluar dalam wilayah Indonesia.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>3.   Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE)</b>; Merupakan batas laut yang diukur dari garis dasar sejauh 200 mil ke arah laut bebas. Di dalam ZEE, Indonesia mempunyai hak dan wewenang dalam memanfaatkan kekayaan alamnya, baik yang ada di dasar laut maupun yang ada di dalam laut.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>c.   Manfaat Laut</b>; Laut mempunyai banyak manfaat, antara lain: Sebagai sumber perikanan laut; Sarana transportasi; Sumber mineral, dan barang tambang. Sebagai sumber energi atau pembangkit tenaga listrik (arus laut); Sebagai objek pariwisata.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b><br /></b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>b.   Air Tanah</b></div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 0.75in; text-align: justify; text-indent: 0.25in;"> Air tanah, yaitu air yang tersimpan di bawah permukaan tanah. Sumber air tanah berasal dari peresapan air hujan (infiltrasi). Lapisan batuan yang dapat dilalui dengan mudah oleh air tanah disebut lapisan permiabel. Sebaliknya lapisan batuan yang sulit atau tidak bisa dilalui oleh air tanah disebut lapisan kedap air dan disebut lapisan impermiabel. Tinggi rendahnya infiltrasi dipengaruhi oleh: Curah hujan; Kemiringan lereng; Kelembapan tanah; Kerapatan vegetasi.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     <span lang="IN">berdasarkan kedalamannya air tanah dapat dibedakan menjadi </span>:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>1.   Air tanah freatis (air tanah dangkal)</b>, yaitu air tanah yang terletak di atas lapisan tanah kedap air dan dangkal (impermiabel). Contoh: air sumur dan mata air.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> <b>2.   Air tanah artesis (air tanah dalam)</b>, yaitu air tanah yang terletak pada lapisan equifer yang dalam dan banyak mengandung air, letaknya di antara dua lapisan batuan kedap air (batuan yang tidak bisa ditembus air). Contoh: sumur <span lang="IN">artesis</span>.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> -     Manfaat air tanah bagi kehidupan manusia antara lain sebagai berikut:</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> a.   Kebutuhan rumah tangga (mandi, mencuci, memasak, dan air minum).</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> b.   Irigasi, yaitu sumber air bagi pertanian, misalnya sumur bor di daerah Indramayu, Jawa Barat.</div> <div class="MsoNormal" style="background-color: white; color: #333333; font-family: Arial, Tahoma, Helvetica, FreeSans, sans-serif; font-size: 15px; line-height: 20.790000915527344px; margin-left: 1.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"> c.   Perindustrian, yaitu dimanfaatkan sebagai sumber air industri, misalnya industri tekstil dimanfaatkan untuk pencelupan, industri kulit untuk membersihkan kulit, dan lain-lain.</div>

Gejala Atmosfer dan Hidrosfer

A.  Atmosfer 1.   Pengertian atmosfer Kata atmosfer berasal dari  bahasa Yunani, dari  kata atmo s  yang berarti udara dan spheira ya...

Baca selengkapnya »